Egner, et al (2001), Menyatakan hasil konsumsi klorofilin dapat melindungi perkembangan karsinoma sel hati atau kanker lain yang terinduksi dari lingkungan.
Studi yang dilakukan di Jepang pada tahun 2004 oleh Yamazaki dan timnya menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi 1,5 g dosis klorofilin dalam 10 hari dan 180 mg dalam 3 minggu dapat mengurangi jumlah konsentrasi trimetilamin dan mengurangi bau badan.
Berdasarkan riset oleh Telgenhoff yang diterbitkan di Wound Repair Regen, pengobatan luka kulit terbakar, bekas luka operasi, dan luka diabetes menggunakan klorofil dapat mempercepat proses penyembuhan.
Studi yang diterbitkan Encyclopedia of Natural Medicine menemukan klorofil cair meningkatkan kualitas sel darah merah. Bahan aktif dari klorofil cair juga bisa membersihkan darah dengan menghilangkan racun.
Para peneliti, dilansir dari Science Direct menemukan bahwa suplemen klorofil dapat menurunkan kolesterol jahat LDL dalam waktu 3 minggu.
Klorofil dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan fungsi metabolik, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang, dan menyeimbangkan sitem hormonal (Limantara 2007).
Studi kapasitas antioksidatif in vitro yang dilakukan Ferruzzi(2002) menunjukkan bahwa cincin porfirin berperan sebagai antioksidatif pada klorofil.